Saya ikut free seminar EU oleh Purdi E Chandra sekitar Maret 2009, di hotel Maharani.
Purdi E Chandra berhalangan hadir karena masih di pesawat, seminar utamanya di isi oleh mantan murid EU yang sekarang sudah go life.
Menu utamanya, berisi kenapa perlu jadi pengusaha. Cukup membumi lha, karena mereka bicara bahwa idealnya semua mulai dari bawah.
Yang menarik mentornya bicara bagaimana mentalitas pegawai yang berniat jadi pengusaha : buka buku, angka ditulis, ditambah, dikurang, ditarik garis bawah. Dapat hasilnya minus. Usaha dianggap rugi. Buku ditutup. USAHA BELUM DIBUKA SUDAH DITUTUP.
Khas EU adalah ide usaha dengan modal seminim mungkin atau tanpa modal sama sekali. Untuk tanpa modal yang paling relevan adalah dengan pinjam uang ke Bank. Sang Mentor menjelaskan bagaimana mulai berhubungan dengan Bank :
- Miliki properti dengan ngutang dulu dan pegang komitmen bahwa property tsb bisa dijaminkan.
- Penuhi kelengkapan administrasi Bank : NPWP (gratis), SIUP, TDP (bayar, banyak uang silumannya).
- Datangi Bank minta bantuan bikin laporan keuangan ke pegawainya.
- Bawa laporan keuangan tersebut ke berbagai Bank sampai ada yang nyangkut.
- Setelah ada yang nyangkut, bayarlah property dengan uang pinjaman dari Bank, selanjutnya bekerja keraslah membayar angsuran dari Bank.
Awalnya mungkin akan susah membayar angsuran karena usaha kita belum mulus. Yang penting, walaupun sedikit harus ada angsuran yang di bayar supaya agunan tidak disita. Status kita di Bank mungkin akan jadi Non Performing Loan, tapi harus berani menghadapinya (termasuk menghadapi debt collector), namanya juga mau usaha dengan modal minim.
Setelah kita berhasil, biasanya Bank yang akan ngejar-ngejar untuk menambah limit pinjaman.
Itu gambaran yang saya dapat bila jadi lulusan EU, bersakit-sakit dahulu, agak ngakali sana-sini (pada dasarnya jujur, tapi adalah harus ngakali...), Insya Alloh sukses kemudian..
Akhir seminar diisi dengan testimoni murid-muris EU yang sudah sukses. Ayam Bakar Mas Mono. Pecel Lele Lela, Primagama cabang ini itu.
Dari materi utama dan testimoni, saya mengambil kesimpulan bahwa punya property penting untuk memback-up usaha kita.
Property bisa diagunkan. Kalo belum punya, ya.. itu, salah satunya dengan cara minjam property orang lain yang mau dijual, dapat pinjaman Bank dulu, baru bayar propertynya.
Atau bagaimana mendapat modal kerja dari KPR. Salah satu testimoninya adalah bagaimana punya property dengan nilai 200 juta, tapi bisa dapat pinjaman 500 juta, sehingga 300 jutanya bisa untuk modal kerja usaha. Terus terang saya tidak melihat cara lain untuk mensukseskan cara ini selain ada main dengan pihak appraisal property. Tapi, ini kan tuduhan naif, mungkin saja EU ada tips lain..
Nah, untuk mendapat tips-tips lain itu, kita harus ikut seminarnya lanjutan EU. Bayarnya Rp 2.75 juta untuk beberapa kali pertemuan. Selain dijanjikan dapat banyak tips, kita juga dapat networking dan sharing sampai sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Jangan lupa berkomentar ya......