DROPDOWN MENU

Gadget Text

MAAF, TOKO TUTUP !!!

TERTARIK? SILAHKAN KLIK LINK 1 (STIKER TIMBUL), LINK 2 (PRINT DI VINYL/MIKA) DAN LINK 3 (CETAK KAOS DIGITAL)
INFO DAN KONSULTASI HUBUNGI 082139434212

Rabu, 22 Februari 2012

Kesungguhan Kunci Sukses Anda

Anda pernah mengalami kegagalan? Pernah kecewa karena apa yang anda harapkan berakhir dengan kehampaan? Atau mungkin anda merasa seakan-akan jatuh dari langit karena cita-cita anda tidak tercapai? Saya ucapkan SELAMAT!!! CONGRATULATION!!! Karena tanda-tanda kesuksesan sudah di depan mata. Andalah calon orang-orang sukses. Lho koq...Bagaimana bisa kegagalan, kekecewaan dianggap sebagai tanda-tanda kesuksesan?

Okey, anda boleh tidak setuju dengan pendapat saya, tetapi coba anda ingat-ingat lagi. Setelah mengalami kegagalan, kekecewaan dan pengalaman menyakitkan, pelajaran apa yang anda dapatkan? Merenungi nasib dengan mengurung diri di kamar? Menangis sepanjang hari? Atau justru anda menyadari kesalahan anda, kemudian bangkit dari keterpurukan? Jika jawaban anda adalah dua hal pertama yang saya sebutkan, maka lebih baik anda siap-siap angkat koper dari kehidupan nyata ini, dan ucapkan SELAMAT TINGGAL KESUKSESAN! Tetapi jika jawaban yang keluar dari bibir anda adalah hal terakhir yang saya sebutkan, maka saya ucapkan SELAMAT DATANG DI PINTU GERBANG KESUKSESAN.

Inilah yang saya maksud dengan ucapan SELAMAT bagi anda yang pernah mengalami kegagalan dan kekecewaan, kemudian bangkit menyusun asa baru, menjemput impian yang sesunggunya. Kita mundur selangkah, tetapi untuk menyusun beberapa langkah baru yang mengagumkan.

Banyak kisah orang sukses bermula dari kegagalan. Sebut saja beberapa contoh. Thomas Alfa Edison misalnya, penemu bola lampu itu dalam proses menciptakan bola lampu mengalami kegagalan sebanyak 9999 kali. Apakah dia merasa gagal setelah ribuan eksperimennya tidak juga menunjukkan hasil. �Aku tidak gagal, aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan meneruskan percobaan ini sampai menemukan bahan yang cocok�, demikian ungkapnya.

Hal serupa juga dialami bintang laga Hollywood, Sylvester Stallone. Untuk memasarkan filmnya bertajuk �Rocky� dia ditolak 1855 kali. Tapi apa yang terjadi kemudian? Karena ketekunan serta semangat pantang menyerah yang tertancap dalam jiwanya, ia berhasil membuktikan bahwa usahanya tidak sia-sia. Setelah sebuah rumah produksi (PH) kecil menerima tawarannya untuk bekerjasama membuat film tersebut, ternyata Film bertajuk �Rocky� menjadi Box Office, bahkan dibuat hingga IV seri. Luar biasa bukan?

Ya, dua contoh di atas hanyalah sepenggal kisah dari orang-orang sukses. Di luar sana, masih banyak lagi cerita sukses dari orang-orang besar yang bermula dari kegagalan demi kegagalan. Sejarah membuktikan, hanya orang-orang yang punya kesungguhan, semangat juang yang tinggi, serta pantang menyerah, yang akan menuai kesuksesan dalam segala hal.

Proses untuk �menjadi seseorang�, perjalanan from zero to hero, tidak dapat ditempuh dengan cara instant, sim salabim abrakadabra, seperti kerap dijumpai dalam cerita dongeng, tetapi dibutuhkan �kristalisasi keringat�---meminjam istilah Tukul Arwana--- dan perjuangan tak kenal lelah. Proses inilah yang pada gilirannya membentuk sikap orang-orang sukses senantiasa bermental baja.

Ironisnya, banyak orang ingin mencapai kesuksesan, tetapi tidak sabar menjalani proses menuju sukses. Bukankah semakin tinggi pohon, semakin besar juga angin yang menerpanya? Itulah hukum alam. Kalau tidak ingin diterpa angin yang besar, silakan jadi rumput. Tidak diterpa angin besar, memang, tetapi diinjak-injak orang. Meminjam istilah jawa, jer besuki mawa bea, kalau ingin meraih kesuksesan, harus melaui perjuangan dan pengorbanan. No free lunch, kata orang bule, tidak ada makan siang gratis.

So, l�histoire se repete, sejarah selalu berulang. Orang-orang sukses lahir dari pribadi-pribadi tangguh, jiwa-jiwa yang tak kenal kata putus asa, selalu bersungguh-sungguh dalam segala hal dengan disertai untaian doa kepada Yang Maha Kuasa.

Nah, sekarang giliran anda...Ingin mencapai sukses seperti mereka yang berjiwa besar, dengan konsekuensi melewati perjuangan tak kenal lelah dan kristalisasi keringat, ataukah menjadi manusia-manusia lemah dengan jiwa kerdil yang tidak tahan menghadapi cobaan hidup? Semua terserah anda...


* Didi Junaedi
(didijunaedi_hz@yahoo.com,
Pemilik blog �Secercah Harap� http://didijunaedihz.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Jangan lupa berkomentar ya......